Ketika pertama kali saya berniat untuk membeli sebuah lahan hunian buat saya dan istri, rasanya begitu banyak hal pertimbangan yang sempat saya diskusikan dengan istrinya. Sampai kebanyakan diskusi, gak beli-beli :)). Namun ada beberapa pertimbangan yang bisa saya rangkum (walaupun sebetulnya banyak sekali), semoga bermanfaat bagi rekan-rekan.
- Kemudahan akses dan fasilitas lengkap masih menjadi pertimbangan kita? kemudahan akses dan fasilitas pertokoan yang lengkap selalu menjadi nilai plus bagi sebuah penjualan rumah.Kalau dulu orang mencari sebuah hunian karena dekat dengan pasar, toko atau mall,tempat pendidikan bahkan terminal, ternyata kondisi ini sekarang sangat rentan dengan kemacetan, jadi juga kurang nyaman. Maklumlah jumlah pemilik kendaraan semakin banyak. Saran saya, carilah perumahan yang telah menyediakan fasilitas semacam pertokoan yang lengkap didalamnya, jadi anda tidak perlu keluar dari lingkungan perumahan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, bila ini tidak memungkinkan (misalnya di perumahan berskala kecil), maka setidaknya masih ada fasilitas pertokoan di sekitar perumahan. 🙂 kayak kondisi rumah saya saat ini. :))
- Saat ini pemerintah sekarang lebih terbuka dengan dalam memberikan informasi pengembangan tata ruang kota, manfaatkan. Biasanya informasi ini bisa didapatkan di Dinas Tata Ruang atau Dinas Pekerjaan Umum. Pemerintah sendiri memiliki tujuan sebagai sosialisasi kepada warga tentang pentingnya pengaturan tata ruang kota yang baik, sehingga tidak sembarangan melakukan pembangunaan. Secara umum tata ruang kota telah direncanakan dalam zona-zona tertentu, misalnya fasilitas umum, perumahan, pertokoan, taman dan lain-lain. Ini harus kita pahami, jangan sampai investasi tanah ini akan membawa dampak merugikan bagi kita. Beli tanah tapi ternyata tidak bisa dibangun rumah karena di situ merupakan wilayah pengembangan fasilitas umum atau rencana penghijauan kota.:)
- Perijinan & Sertipikasi Tanah. Umumnya kita membeli lahan dengan dua cara yaitu melalui developer atau membeli secara langsung kepada pemilik tanah. Andai kita sama sekali awam dalam kegiatan transaksi jual beli tanah, saya sarankan anda membeli melalui pihak developer. Kenapa demikian? Jawabannya sederhana, developer merupakan suatu wujud usaha properti berbadan hukum (CV atau PT). Namun pilihlah developer yang memiliki reputasi bagus.
- Ketersediaan dan kelayakan sarana maupun prasarana lingkungan menjadi nilai pertimbangan yang tidak boleh kita abaikan.
Kualitas & lebar Jalan.Seringkali developer merencanakan lebar jalan perumahan yang tidak layak, sehingga mobil yang lewat pun kesulitan ketika berpapasan. Mungkin ini bisa jadi pertimbangan kita bagi yang merencanakan punya kendaraan roda empat. :)). Selanjutnya kalau boleh memilih, pilihlah perumahan yang memiliki jalan paving (lebih bersahabat dengan lingkungan, karena memiliki daya rembes terhadap air). Kadang hal seperti ini terasanya nanti setelah kita tempati.
Ketersediaan sarana drainase yang baik menjadi nilai wajib sebuah lingkungan perumahan. Jangan sampai ketika hujan, lingkungan kita menjadi banjir hanya karena sistem drainase yang buruk. Loh, bagaimana cara kita mengetahuinya bagus tidaknya sarana drainase suatu lingkungan? ada dua yang cara sederhana biasa saya lakukan untuk mengetahui suatu perumahan, yaitu melihat besaran atau dimensi saluran/selokan di depan lahan/kavling, semakin lebar/besar dan dalam maka biasanya akan semakin bagus . Selanjutnya kita harus cukup jeli melihat kemana arah saluran ini akan dibuang, ke sungai kah? atau ke saluran utama kota? bagaimana bila ternyata saluran utama kota lebih kecil ukurannya dari saluran di dalam perumahan? saya jamin pasti banjir kalau hujan lebat!. Ruwet bukan? Artinya kita harus teliti, toh semua demi kenyamanan kita juga nanti.
Ketersediaan jalur pemasangan listrik, telepon dan utilitas bangunan lainnya juga harus kita cermati. Jangan sampai anda membeli tanah tapi ternyata listrik belum masuk ke situ, yah minimal kita tahu kapan ada rencana listrik akan masuk, jadi investasi gak sia-sia (kasus ini umumnya terjadi pada pembelian tidak melalui developer)
Sulit tidaknya ketersediaan air minum & air tanah haruslah menjadi prioritas yang jelas anda perhatikan. Bagi ibu rumah tangga seperti istri saya, umumnya sering menanyakan sulit airnya ga, pa? :)) karena jelas air akan menjadi bagian yang tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari ibu rumah tangga nantinya. Kita bisa menanyakan kepada orang sekitar mengenai kondisi sumur yang sudah ada, dalamkah? atau susahka untuk mendapatkannya? atau bahkan sudah tercemar karena ada pabrik di sekitarnya.
Dan lain sebagainya
Begitu banyak pertimbangan yang bisa lakukan ketika memilih lokasi hunian bahkan seperti bentuk lahan dan arah menghadap kavling bisa menjadi penentu keputusan dalam memilih sebuah lahan hunian. Namun untuk sementara ini, yang sedikit ini semoga bermanfaat. Saya akan memaparkan tips lainnya di tulisan berikutnya. Salam persabahatan!
Kayanya urusan Perijinan & Sertipikasi Tanah agak rumit ya ? 😀
Betul,mas. Saat ini memang kondisinya demikian. Kebetulan saya lumayan lama ikut berkecimpung di bidang ini.
susah jg ya cari rumah di daerah perkotaan, kalo di desa kan tinggal beli tanah, bangun sendiri, hehe..tapi di china daratan ni orang ga bisa bikin or beli rumah pak bisanya cuma sewa apartemen aja seumur hidupnya misal 90tahun gt..coz hak tanah semuanya milik pemerintah.
oyi,mbak. Memang begitu adanya. Maklumlah lahan kota semakin semangkin sempit. Thanks atas commentnya. Salam persahabatan.
oh ya mas ada tidak denah rumah 6.15 dengan 3 kamar.