Kalau polisi mengatakan cara berkendara kita, adalah menggambarkan kepribadian pengendaranya. Begitu juga dengan rumah kita. Rumah menggambarkan kepribadian yang kita miliki. Munculnya rumah yang kita tempati sesungguhnya merupakan runtutan kejadian psikogis kita pada saat kita merencanakannya. Ide-ide kita adalah kepribadian itu sendiri, karenanya munculah konsep rumah minimalis, kolonialis, tropis atau konsep-konsep lain yang tidak lain adalah pencerminan kepribadian kita. Bahkan bila kita tidak tahu apa yang kita inginkan akhirnya serta merta kita meniru konsep yang ada, itupun sesungguhnya menggambarkan kondisi psikologis pada saat itu.
Seorang arsitek dan perencana rumah yang baik, ia akan mencoba jeli dalam menangkap sisi kepribadian dari pemilik. Tidak heran, bila pemilik akan merasa nyaman dengan hasil perencanaannya, atau bahkan pemilik merasa kurang nyaman.
Dalam kasus tertentu manakala pemilik tidak memiliki pilihan banyak dalam merencanakan rumahnya, dengan kata lain ia membeli langsung dari developer atau orang lain tanpa terlibat langsung dalam proses desain, maka kepribadian pemilik akan tergambar nanti dari caranya menata rumah. Hal ini bisa dimaklumi karena hampir sebagian aktifitas pemilik dihabiskan di rumahnya. Bahkan ada pendapat, kalau kita ingin menilai kebersihan rumah seseorang maka mulailah melihat dari kamar mandinya.
Anda pasti setuju, orang yang memilik kepribadian yang kental dalam unsur jawa dengan orang yang berkepribadian praktis, akan sangat berbeda dimulai dia memilih jenis meja makannya bahkan meletakannya dimana.
Bisa saya pertegas, bahwa proses desain sebuah rumah memang sangat kental dengan sisi kepribadian dari pemiliknya bahkan tidak mungkin kepribadian si arsitek. Namun aktifitas harian yang dilakukan oleh pemilik juga akan terlihat dari penataan dari pemilik.
Coba sekarang lihat rumah anda, sesuaikah dengan kepribadian anda?
Kunjungan sore Brooo……Semangat saling tukar kunjungan Silakan datang di web kami http://www.iklantehobeng.co.cc