Memahami dan membaca hasil sebuah gambar rencana rumah tinggal yang kita dapat dari seorang konsultan perencana atau home planner semacam saya ini
, terkadang sangat membingungkan bagi orang awam tertentu ketika melihatnya. Rentetan tampilan gambar 2D yang dikemas dalam kertas berukuran tertentu ini, acap kali sulit dibayangkan si pemilik bagaimana rumah ini nantinya. Oleh karena itu presentasi tampilan 3 dimensi menjadi sangat penting ketika sang perencana berusaha menjelaskan konsep dari apa yang akan direncanakan. Presentasi secara 3Dimensi merupakan solusi tepat bagi pemilik yang tidak mampu membayangkan konsep rumahnya secara 2 dimensi.

Sketching with Google Sketchup | Konsep tampak renovasi tipe ARJOSARI
Google Sketchup menjadi amunisi alternatif ketika coretan tangan arsitek berubah dari goresan pensil menjadi sketsa alami komputer grafis . Thanks to Google, karenanya pekerjaan sketsa saat ini menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan.
Saat ini ada 3 tipe presentasi gambar 3 dimensi yang saya pahami di dunia desain rumah saat ini, yaitu :
- Realistis 3 dimensi. Hasil olah reka komputer grafis ini menghasilkan tampilan hampir seperti aslinya. Seolah-olah rumah itu telah nyata ada atau telah dibangun. Umumnya software 3DSMax dan Vray & sedikit sentuhan Photoshop menjadi salah satu produsen tetap penghasil tampilan semacam ini. Hasilnya bagus banget, bahkan kadang kurang realistis. Setidaknya ini pendapat saya

Tampilan interior using 3DSMax with Vray
- Sketsa 3 dimensi. Pijakan sketsa sangat kental dengan nilai seni dari sang arsitek. Tampilan seperti lukisan. Enak di lihat tidak terkesan kaku. Tapi kadang juga sulit dimengerti, karena mirip lukisan.
. Rupanya google sketchup memberikan alternatif baru dalam mencipta sebuah rekayasa sketsa yang hampir mirip dengan sebuah goresan tangan.
Sekarang tinggal kita yang menentukan, tampilan 3dimensi mana yang kita sukai. Semoga sharing saya bermanfaat.